There always new things

>> Saturday, November 19, 2011


Sabtu ini memang seperti adalah waktu yang harus dipaksakan untuk sedikit keluar dari rutinitas monoton yang sudah jadi makanan sehari-hari. Jam 07.00 berebut untuk naik bus Trans Jakarta yang semakin tidak nyaman, 08.00-17.00 berkutat dengan semua urusan kantor dan malamnya harus kembali membuka buku matematika dasar. Jum'at malam sebenarnya rencana untuk nonton "Tintin the Movie" telah direncanakan, tapi sekali lagi kegagalan pemerintah kota Jakarta menyediakan transportasi publik yang dapat diandalkan, membuat nonton bersama sahabat pun batal.

Jam di komputer sudah menunjukan 11.30, sementara hasil penelusuran di dunia maya menunjukan pertujukan film di Metropole akan dimulai pada jam 12.30 sedang di TIM jam 13.00. Setelah berusaha mengerjar waktu tepat jam sesuai dengan jadwal pertunjukan pertama 13.05 akhirnya sampai juga di TIM XXI. TIM memang selalu memberikan ide-ide segar buat seorang arsitek, terutama di sebuah toko buku milik penyair Jose Rizal Manua. Toko buku milikinya ini tidak terlalu besar bahkan mungkin kecil bila dibandingkan dengan toko-toko buku besar yang ada di Jakarta. 'Kecil-kecil cabe rawit' mungkin julukan yang diberikan kepada toko buku ini. Untuk seorang arsitek yang masih terus belajar tentang kota dan arsitektur, toko buku ini menyediakan banyak hal baru. Beberapa buku langka tentang arsitektur dan kota tergeletak sebagai harta karun yang siap digali.

0 comments:

Blog Archive

Followers

About This Blog

KUMKUM

About This Blog

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP